Nilai konversi atau penjualan yang rendah seringkali disebabkan karena alur yang kurang user friendly. Yang indah bagi kita (produsen ataupun programmer web), belum tentu nyaman bagi konsumen. Padahal tugas kita sebagai penjual adalah membuat konsumen nyaman agar menaikan penjualan atau konversi.
Coba lihat gambar ini..

Gambar tersebut adalah contoh yang paling sederhana namun paling sering terjadi di banyak tempat. Orang desain membuat jalan sedemikian rupa, indah memang tapi realitanya jarang digunakan oleh pejalan kaki. Mereka lebih memilih jalan di atas rumput sampai-sampai rumputnya hilang dan menjadi jalan setapak karena dianggap lebih dekat. Salahkah..? Tentu tidak. Salahnya ada pada orang desain yang tidak mendesain berdasarkan user.
Nah ini juga yang sering terjadi dalam bisnis. Terkadang penjual atau produsen tidak begitu peduli terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen, tapi inginnya konversi tinggi. Padahal dengan memenuhi kebutuhan konsumen itulah, angka konversi bisa menjadi naik. Itulah mengapa penting bagi kita seorang pebisnis untuk mengetahui customer journey.
Hati-hati, jika alur beli produk kita tidak sesuai dengan customer journey-nya bisa-bisa konsumen malas beli dan pindah ke toko lain loh..
Apa saja sih contoh sepele / kecil yang sering diabaikan tapi bisa menaikan penjualan ..? Yuk simak beberapa contoh berikut:
1. Metode pembayaran
Jualan online tapi ternyata konsumennya kelas menengah kebanyakan, jarang yang punya mobile banking ataupun rekening, mereka lebih suka membayar via indomart ataupun alfa. Maka yang sebaiknya kita sediakan di toko online kita adalah fitur pembayaran via indomart dan alfa. Sehingga tidak akan ada lagi yang malas/menunda pembayaran.
2. Penawaran
Jangan harap dengan menawarkan banyak produk maka konsumen akan beli lebih dari 1 sesuai dengan keinginan kita. Faktanya, terlalu banyak menawarkan varian produk dalam 1 landing page malah akan membuat konsumen pusing, yang akhirnya membuat mereka malah tidak jadi untuk membeli. Duh kok bisa seperti itu ya..? Ya, itulah kenyataannya. Konsumen akan terdistrak dan tidak fokus pada penawaran kita sehingga ia hanya melihat-lihat dan menutup toko online kita.
3. Prosedur pembelian
Hindari prosedur pembelian produk yang merepotkan konsumen. Jika ada formulir yang harus diisi, maka buatlah formulir yang simpel dengan pertanyaan yang paling diperlukan saja. Mengisi formulir yang panjang akan membuat konsumen malas dan akhirnya tidak jadi membeli. Intinya, mudahkan konsumen untuk mendapatkan apa yang ia mau. Kalaupun kita membutuhkan info tambahan mengenai konsumen tersebut, dapat kita telpon langsung setelah ia melakukan pembelian. Telpon ia sekaligus minta feedbacknya untuk perbaikan produk kita ke depannya.
Nah loh, tidak disangka ya hal – hal seperti itu bisa sangat berpengaruh pada keputusan pembelian oleh konsumen.
“Trus kudu piye..??”
Tenang, ada 7 langkah untuk memperbaiki customer journey yang bisa dilakukan oleh anda bersama tim. Apa saja..? Cus simak..
1. Mencari masalah (validasi masalah) – menentukan masalah yang akan diselesaikan
– apakah benar hal itu menjadi masalah..?
– adakah data yang menguntungkan..?
– adakah data yang mengungkapkan..?
– apa target selanjutnya dan apa yang ingin dicapai..?
– apakah kapasitas produksi mampu..?
2. Petakan alur proses
– Gambar alur yang terjadi saat ini
– Bagi sesuai bagian dan job description-nya
3. Simulasikan
– Lakukan simulasi sealami mungkin berdasar alur proses yang ada
– Gunakan calon bidikan baru yang sesuai dengan target pasar yang dibidik
– Sebagai konsumen awam, apa saja yang akan mereka tanyakan secara spontan
– Minta pelanggan menuliskan setiap pertanyaan yang muncul
4. Daftar pertanyaan ‘bagaimana’ (fokus pada solusi)
– Arahkan atau filter pertanyaan bagaimana, agar memisahkan yang objektif dan subjektif
– Salin setiap pertanyaan calon di kertas tempel. Tempel kertas pada bagian yang menimbulkan pertanyaan tersebut
5. Voting pertanyaan
– Semua tim yang terlibat dalam simulasi diminta untuk memilih 5 pertanyaan terbaik dan tandai
– Pilih 2-5 pertanyaan yang memiliki score tertinggi dan singkirkan selain itu
6. Membuat solusi alternative
Dari hasil masukan yang terpilih , perbaiki alur proses dan informasi yang diperlukan, untuk menghasilkan user experience terbaik
7. Uji lapangan
Uji solusi di kondisi nyata, dapatkan feedback dan sempurnakan
Inti dari customer journey sebenarnya adalah berempati pada kebutuhan dan keinginan konsumen. Kita harus memposisikan diri kita sebagai konsumen saat melakukan 7 langkah tersebut, dan harus berbesar hati menerima kekurangan produk atau alur bisnis jika memang ada agar bisa diperbaiki dan mampu menaikan penjualan
Hal ini juga yang selalu tim YEA lakukan untuk tiap program agar tidak mengecewakan pengguna jasa YEA. Yuk coba lakukan besok bersama tim, siapa tahu bisa menjadi jalan naiknya konversi. Semoga bermanfaat ya.. J