Hidup adalah pilihan, sepertimenjadi pengusaha atau karyawan adalah pilihan juga. Setiap pilihan pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Jika Anda menjadi pengusaha, waktu kerja lebih fleksibel, Anda bisa mengatur waktu Anda untuk keluarga, untuk sosial masyarakat, untuk liburan maupun beribadah. Disisi lain, penghasilan pengusaha lebih fleksibel, karena penghasilan tergantung dari diri Anda sendiri, bagaimana menjalankan usaha tersebut.
Bagaimana dengan karyawan? Penghasilan tiap bulan sudah pasti. Anda malas ataupun rajin penghasilan tiap bulan selalu sama, bedanya cepat atau tidaknya kita dipromosikan oleh perusahaan.
Setiap orang pasti memiliki rencana dalam hidupnya. Salah satunya adalah bagaimana orang tersebut menikmati hari tua kelak. Alternatif yang bisa dipilih? Apakah dengan mengumpulkan cukup simpanan dana pensiun atau memiliki usaha sendiri yang cukup menghidupi.
Berikut ini beberapa pernyataan agar Anda bisa mengambil keputusan tepat sebelum memutuskan mengakhiri karir atau menjadi pengusaha
1. Baca peluang
Pada dasarnya yang dilihat dari sebuah pilihan menjadi karyawan atau pengusaha bukan sekedar peluang. Peluang itu selalu ada. Tapi yang peling penting adalah apakah peluang itu bisa menjadi prospek yang bagus untuk masa depan Anda?
Cara mengetahui pilihan yang tepat adalah dengan membuat pertimbangan peluang bisa memberikan prospek yang bagus bagi Anda ke depan. Bila prospeknya bagus dan hal itu bisa terjadi, maka apapun pilihannya takkan menjadi masalah.
2. Fokus pada tujuan
Sebelum Anda memilih untuk berwirausaha, pahamilah bahwa setiap usaha pasti akan mengalami masa sulit. Tanamkanlah dalam pikiran Anda, usaha adalah proses. Apabila datang masa sulit, cobalah ingat kembali alasan Anda memilih berwirausaha.
Hal penting lainnya yang patut dicatat adalah selalu fokus pada tujuan masa depan. Mungkin akan selalu ada kendala kecil dalam mencapai tujuan, tapi jangan sampai menghacurkan keyakinan Anda apalagi menghilangkan harapan Anda.
3. Bisa kapan saja
Pilihan berwirausaha sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Apakah di usia produktif, maupun sudah memasuki masa pensiun. Prinsipnya bila merasa pilihan dan peluang yang diberikan bisa mendatangkan prospek bagus, mengapa tidak? Prospek yang baik ini bukan hanya dilihat dari kekayaan atau kesejahteraan yang bisa dicapai, namun juga memberikan aktualisasi diri.
Mengenai penentuan kapan berwirausaha dapat dimulai, lebih cepat dimulai tentu lebih baik. Ingat, wirausaha adalah sebuah proses, bukan seperti bekerja dan menerima gaji secara langsung setelah 1 bulan kita menerima pekerjaan. Hasilnya baru akan dipetik setelah usaha membuahkan hasil dan keberhasilan itu datang tidak dapat diprediksi. Bisa cepat, bisa juga lambat. Tergantung bagaimana seseorang menjalani proses tersebut.
4. Kesungguhan dan disiplin
Sebelum memulai berwirausaha, pasti akan ada pertanyaan yang mengganjal: ”Berapa besar modal yang harus dikumpulkan untuk dapat memulai usaha?”
Sebenarnya tidak ada patokan berapa besar modal yang dibutuhkan, tapi yang paling utama adalah modal kesungguhan dan disiplin menjalani proses. Dan juga dibutuhkan perhitungan modal sebelum menjalankan usaha. Besarnya modal yang dibutuhkan sangat tergantung dengan jenis dan besaran usaha yang akan Anda jalankan. Sebaiknya kalkulasikan dengan baik sasaran usaha yang akan dilakkan dan sisihkan dahulu penghasilan sebagai modal kelak.
Oleh: Winda Chan
Ilustrasi: Ary Pratama
Editor: Kiki A Larasati