Prinsip untuk melayani customer adalah dengan menyenangkan mereka. Tapi Anda harus menempatkan prinsip-prinsip ini ke dalam suatu tindakan dan bukan hanya dengan ucapan saja.
Ada beberapa “Magic Words” yang customer ingin dengar dari Anda dan karyawan Anda.
Pastikan karyawan Anda memahami pentingnya kata kunci ini:
“Ada yang Bisa Saya Bantu?”
Mungkin ini terdengar simple bagi Anda, bukankah begitu? Para customer biasanya ingin mendapat kesempatan untuk menjelaskan secara rinci apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Beberapa pemilik usaha lebih sering merasa dirinya mampu menebak dan memperkirakan apa yang customer inginkan daripada mendengarkannya terlebih dahulu. Dengan menanyakan apa yang bisa Anda bantu, Anda telah memulai percakapan yang dapat meyakinkan customer Anda (Anda “membantu”, bukan “menjual”). Dengan adanya keterbukaan antara Anda dengan customer, Anda telah mengundang customer untuk berdiskusi dan bertransaksi.
“Saya Bisa Memecahkan Masalah Ini”
Kebanyakan para customer, terutama customer B2B (Business to Business, konsep kerja sama dalam berbisnis ) adalah mencari suatu solusi. Mereka lebih menghargai sebuah jawaban, sehingga mereka dapat mengerti.
“Saya Tidak Tahu, Tapi Saya Akan Mencari Tahu”
Ketika dihadapi pertanyaan yang benar-benar sulit yang memerlukan penelitian, Anda harus mengakuinya. Jawaban yang tidak berdasarkan fakta akan lebih cepat merusak kredibilitas atau kepercayaan customer Anda. Customer yang cerdas mungkin saja menguji Anda dengan pertanyaan yang mereka tahu Anda tidak dapat menjawabnya. Mereka bisa saja hanya duduk tenang sedangkan Anda bersusah payah untuk memberikan jawaban palsu. Jawaban yang jujur akan meningkatkan integritas Anda.
“Saya Akan Bertanggung Jawab”
Beritahu customer Anda bahwa ini adalah tanggung jawab Anda untuk menjamin kepuasan dalam bertransaksi. Yakinkan customer bahwa Anda mengetahui apa yang dia harapkan dan akan memberikan produk atau jasa sesuai harga yang disepakati. Jangan memberikan biaya tambahan atau perubahan harga secara sepihak kepada customer Anda.
“Saya Akan Selalu Memperbaharui”
Jika sistem usaha Anda adalah pembayaran tunai dan customer langsung menerima produk atau jasa, mungkin Anda juga memerlukan koordinasi dan penjadwalan dalam memperbaharui usaha Anda. Yakinkan customer Anda bahwa mereka akan menerima kabar dari setiap perubahan yang terjadi pada usaha Anda. Sehingga kepercayaan customer dan supplier akan terus terjaga, meskipun kabar tersebut baik atau buruk bagi mereka.
“Saya Akan Memberikan Tepat Waktu”
Tanggal jatuh tempo yang telah disepakati antara Anda dengan customer adalah sebuah janji yang harus ditepati. Jika di awal perjanjian saja Anda sudah tidak menepati janji, untuk selanjutnya Customer akan sulit percaya dan mungkin saja dapat membatalkan kerja sama.
“Senin Berarti Hari Senin”
Minggu pertama di bulan Juli berarti minggu pertama di bulan Juli, meskipun hari itu adalah hari libur nasional. Klien Anda pastinya sudah menunggu untuk mendengar Anda mengatakan, “Saya akan memberikan tepat waktu”. Supplier atau penjual yang secara konsisten mau melakukannya begitu jarang sekali dan tentunya ini akan diingat baik oleh customer Anda.
“Ini Akan Sesuai dengan Pesanan yang Anda Inginkan”
Produk yang dipesan oleh customer harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan customer. Jangan memberikan produk yang “mirip dengan” produk yang customer pesan sebelumnya, apalagi menggantinya dengan produk yang “lebih baik daripada” produk yang dipesannya. Pesanan harus sama persis dengan apa yang dipesan. Jika Anda meyakinkan customer untuk menggantinya dengan yang lain tetap saja keputusan ada ditangan customer Anda, meskipun Customer Anda mungkin tidak mengetahui apakah itu sesuai atau tidak untuknya.
Pekerjaan Ini akan Selesai
Yakinkan customer bahwa dia tidak akan menunggu. Meskipun itu hanya untuk sepotong terakhir atau dokumen terakhir. Jangan pernah mengatakan selesai “kecuali” customer Anda ingin memperbaharui, mengganti atau menambahnya.
Saya Menghargai Usaha Anda
“Terimakasih sudah memesan”. Mungkin kalimat tersebut akan terdengar biasa untuk Anda, tapi tidak bagi customer. Apresiasi yang tulus dapat meningkatkan kunjungan customer. Anda bisa lakukan dengan menjawab pertanyaan customer, membuat customer merasa puas, dan berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi customer.
Jangan pernah memberi kesan seolah-olah Anda hanya melayani customer sampai tahap penjualan saja. Hal ini membuat customer merasa tertipu dan akan menimbulkan kabar negatif bagi perusahaan. Rasa hormat membuktikan bahwa Anda peduli kepada customer Anda, sehingga customer selalu ingin kembali ke toko Anda.
Oleh Winda Chan