Jika ditanya apa cita-cita anda, apa yang akan terbersit di benak anda.. Biasanya yang paling sering nih akan menjawab: ingin punya rumah, mobil, atau mungkin juga naik haji/umrah, atau membahagiakan orang tua.
Tapi membahagiakan orang tua ini seringkali blunder. Seperti apa cara membahagiakannya..? “Saya ingin membuatkan rumah untuk orang tua.”
Sebenarnya ini yang disebut dengan impian. Jika impian tersebut mempunyai batas waktu yang telah anda tetapkan, maka itu disebut dengan goal atau target. Ada 3 tingkatan goal, yaitu:
1. Material goal
Target yang didasarkan oleh pencapaian materi. Seperti rumah, mobil, harta yang berlimpah, atau mungkin juga popularitas.
Target seperti ini tidak menjadi masalah. Setiap orang punya tingkatannya masing-masing. Mungkin saat ini dia masih muda, jadi wajarlah jika goalnya masih seputar goal yang bersifat material. Mungkin hal tersebut juga dipicu oleh para motivator. “Kamu ingin kaya nggak..?”
Goal material ini biasanya membuat orang lebih termotivasi karena bersifat nyata dan dirasakan langsung.
2. Emotional goal
Tingkatan lebih lanjut, biasanya ingin membahagiakan orang lain atau orang di sekitarnya yang ia cintai. Bentuknya bisa jadi berupa material atau tidak.
Seringkali kita menyalahartikan kebahagiaan orang yang kita cintai dengan harta. Padahal mungkin yang dibutuhkan orang di sekitar kita bisa jadi waktu berkumpul, bermain bersama, dsb.
3. Spiritual goal
Ini adalah tingkatan yang ultimate. Goal ini tentunya yang ingin dicapai orang seperti masuk surga, husnul khotimah, bermanfaat bagi banyak orang.
Tahapan ini, orang sudah tidak mementingkan diri sendiri. Bahkan mungkin bisa sedikit mengesampingkan keluarganya. Karena orang ini tahu yang terbaik untuknya dan keluarga adalah hubungannya dengan Allah SWT.
Jadi biasanya daripada membeli rumah mewah untuk keluarga, uangnya dialokasikan untuk membangun mesjid. Sedangkan rumahnya biasa-biasa saja pun tidak apa.
Sekarang banyak yang salah kaprah. Menjadikan ‘kaya’ sebagai tujuan, dengan dalih agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Padahal, seharusnya yang menjadi tujuan adalah bermanfaatnya itu, sehingga mau kaya ataupun miskin kita tetap jadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.
Goal spiritual ini yang seharusnya menjadi goal pertama kita.
Jadi, sedang berada di tahap mana anda sekarang..? Semoga menjadi reminder bagi kita semua.
Salam,
Jaya Setiabudi