• Call us: 0811-1111-2745
  • halo.csyea@gmail.com

Selektif Pilih Influencer untuk Brand, Jangan Sampai Rusak Kredibilitasmu!

pilih influencer untuk brand

Akurasi = kredibilitas = brand (re: pilih influencer untuk brand)

Oleh: Mas Jaya Setiabudi

Akhir – akhir ini banyak penyakit materialism. Prank, hoaks, berita-berita yang tidak jelas kebenarannya, postingan tidak bermutu, membuat orang tidak percaya pada kita. Meskipun termasuk juga para influencer yang profesinya mereferensikan suatu produk.

Menurut saya, mereka harus bisa memilih produk mana yang mau direferensikan. Jadi, tidak harus mereferensikan produk yang tidak cocok bagi dirinya. Sehingga jika ada tawaran, boleh dia terima dulu dan dia coba, kemudian jika memang benar-benar cocok dan barangnya memang bagus barulah dia merekomendasikan produk tersebut.

Artinya dia berkata sesuai dengan hatinya dan tidak berbohong. Dia melakukan testimoni yang jujur. Jadi meskipun dibayar, tetap harus selektif.

Mengapa..? Karena hal tersebut akan berhubungan dengan kredibilitasnya dia.    

Makanya tidak heran, para influencer yang awalnya bagus, followersnya 10-20K, mereferensikan tanpa dibayar. Awalnya seperti itu. Tapi jika dia sudah menikmati bayaran, maka apapun barangnya asalkan dibayar dia akan berkata ‘ini bagus’ ‘itu bagus’, akhirnya dia akan kehilangan yang namanya kepercayaan publik.

Bukan hanya mereka saja, tapi kita semua juga sedang membangun kredibilitas kita sesuai dengan konten apa yang selalu kita posting.

Saya sendiri sering merekomendasikan makanan, tapi saya tidak dibayar. Seolah hal yang sepele, tapi itu membangun kredibilitas saya.

Mengapa..? Akurasi informasi.

Saat saya merekomendasikan nasi goreng ataupun termos yang selalu saya pakai, ya karena saya memang merasa cocok dan saya ingin berbagi informasi.

Saya tidak dibayar oleh mereka dan saya ingin membangun kredibilitas bahwa apa yang saya informasikan itu adalah akurat.

Jadi, ini bukan masalah omset. Melainkan kredibilitas kita yang dipertahankan.

Seperti Steve Jobs yang concern terhadap brand. Dia adalah orang yang sangat berhati-hati saat mengeluarkan suatu produk. Bahkan sepeninggalnya, citra Steve Jobs masih melekat di brand Apple dengan sangat kuat.

Hati-hati dengan yang namanya click bait. Karena dapat menarik vibrasi audiens yang sukses instan, yang biasanya cenderung tidak loyal. Dan click bait juga bisa mencoreng nama baik kita.

Mengapa bisa seperti itu..? Karena ekspektasi orang saat membaca click bait tersebut biasanya sangat tinggi, dan ia akan mencari harapannya dalam caption ataupun video yang kita posting. Jika sekali dua kali hingga berkali-kali ia tidak mendapatkan apa yang diharapkan dalam konten yang kita posting maka apa yang akan ia pikirkan saat melihat postingan kita berikutnya..?

Tentu ia akan berpikir bahwa ‘ah ini mah ujung-ujungnya juga bohong’. Ini yang membuat ia tidak akan mengklik kembali postingan berikutnya karena sudah tidak percaya.

Jadi hati-hati ya teman-teman. Menyebarkan berita, membuat postingan, itu tidak perlu mengejar setoran, yang penting akurat dan bermanfaat. Selektif juga dalam pilih influencer untuk brand.

Insya Allah ECAMP akan diselenggarakan kembali tanggal 10 Juli 2020 di Bandung. Bagi yang ingin mengikuti bisa langsung klik disini. Semoga bermanfaat.. 

Subscribe
Newsletter
Open chat
1
Tanya Disini Yuk
Hai, calon pengusaha!
Selamat datang di YEA