Strategi marketing dengan memanfaatkan media sosial memang jadi cara paling ampuh menggaet target saat ini.
Bukti nyata lain yang membuat strategi marketing lama gak cocok digunakan lagi adalah tingkat kepercayaan masyarakat pada iklan konvensional (TV, billboard, koran, majalah), yang tertinggi kini dipegang oleh referral. Dengan kata lain, rekomendasi atau rujukan seseorang tentang satu produk lebih dipercaya ketimbang iklan-iklan. Walaupun misalnya anda memberi tahu pada satu orang, bukan gak mungkin orang tersebut menyebarluaskannya ke lebih banyak orang lagi. Tapi, hal tersebut tentunya membutuhkan pendekatan yang lebih personal.
YouTuber atau selebgram terkenal lebih mudah menginfluence banyak orang. Itu, karena mereka gunakan pendekatan lebih pribadi yang membuat pasarnya betah. Pengguna media sosial saat ini sangat mengharapkan hubungan manusia dengan perilaku sosialnya lewat komunikasi dua arah. Dimana hal tersebut tidak dilakukan oleh sejumlah brand yang hanya mendorong narasi mereka sendiri dan tidak membawa konsumen ke dalam satu percakapan.
Hal tersebut tentunya harus jadi fokus anda dalam membangun bisnis di era sekarang. Membangun bisnis secara personal dan menyampaikannya dengan lebih personal pula.
1. Membuat konten media sosial yang terlihat dan terdengar lebih seperti apa yang diposting seseorang daripada yang tampak terlalu berjualan. Soft-selling istilahnya.
2. Menampilkan kepribadian brand anda Termasuk dengan memasukan orang-orang yang bekerja di sana dan pelanggan yang membantu membuat brandmu seperti saat ini ke dalam konten media sosial. Poin pertama dan kedua ini tentunya membuat brandmu terlihat lebih friendly dan personal.
3. Meluangkan waktu untuk menanggapi percakapan di media sosial dengan cara yang menyenangkan dan bermakna. Seperti membuka Q n A atau membalas DM mereka.
4. Memposisikan pelanggan dan karyawan sebagai pendukung brand. Biarkan mereka membuat konten untuk promosikan brand kamu. Kamu juga bisa membuat challenge yang nanti hasilnya dapat kamu terapkan langsung ke dalam produk atau brandmu. Dengan begitu mereka akan lebih merasa dihargai akan keberadaannya.
5. Menyetel ulang ekspektasi untuk fokus pada area yang lebih kecil, tapi dengan feedback yang meyakinkan. Seperti membuat grup pribadi untuk berkomunikasi langsung dengan konsumen setia dari bisnis anda.