• Call us: 0811-1111-2745
  • halo.csyea@gmail.com

Bagaimana Caranya Membuat Konten yang Viral

membuat konten viral

Banyak para mastah iklan yang sekarang berlomba membuat konten viral untuk bisa menghemat biaya iklan. Apalagi sekarang fb ads dan iklan berbayar lainnya mulai dikenakan pajak 10% dan langsung ditarik dari budget iklan kita loh.

“Gimana ya caranya viralin konten kita, biar bisa jangkau banyak orang secara organik alias tanpa ads berbayar..??”

Mas Fardi Yandi founder dari Social Kreatif kupas tuntas hal tersebut di YEA Class yang berjudul the Science of being Viral, Sabtu kemarin. Ternyata konten viral itu bisa kita buat loh dan ada polanya. Tahukah sobat eagles, konten yang dibuat oleh Mas Fardi Yandi ini sudah menjangkau ratusan ribu reach secara organik tanpa ads berbayar.

Waduh, kebayang gak berapa juta tuh kalau pake fb ads buat menjangkau ratusan ribu orang..?? 

Nah makanya kita bahas ini kemarin karena dengan konten viral kita bisa menghemat biaya iklan yang jutaan tadi. Kan lumayan uangnya bisa kita alokasikan untuk keperluan yang lain.

Ok, jadi gimana caranya..? 

Sebelum dibahas, kita ubah dulu persepsi viral menjadi ‘bisa dijangkau banyak orang’. Jadi, bagaimana caranya agar konten kita bisa dijangkau banyak orang tanpa ads..?

Perlu diingat, bahwa viral itu butuh proses dalam menemukan pola viralnya. Beda bisnis, beda tujuan, beda target pasar, tentu berbeda juga cara jangkaunya. Dan dalam pembahasan ini kita batasi viral hanya dengan cara yang positif saja ya, baik itu di instagram maupun tiktok

Stepnya:

1. Purpose

Jangan mulai dari how to, mulai dari WHY. Mengapa konten kita harus viral, mengapa saya bangun bisnis ini, mengapa saya buat konten ini, mengapa saya posting hal ini, dan ‘why’ lainnya yang bisa menjadi fondasi dari bisnis atau konten kita. Karena tidak setiap saat postingan kita akan selalu di like banyak orang. Mungkin satu atau dua bulan kita masih dalam spirit atau semangat yang kuat, tapi dalam bulan ketiga jika masih tidak ada yang like apakah kita akan terus melanjutkan bisnis atau posting konten kita..? Nah ‘why’ yang kuatlah yang akan mengingatkan kita atau menjadi trigger bagi kita untuk tetap membuat konten dan melanjutkan bisnis kita.

2. Konsep

Ok, jika sudah punya purpose maka selanjutnya kita harus mengetahui konsep atau anatomy of viral content. Terdiri dari 2 yaitu:

–        Konten yang worth untuk di-shared oleh orang lain à ada 1 channel marketing yang masih berlaku dan terpercaya dari jaman nenek moyang hingga sekarang, yaitu MLM alias dari mulut ke mulut. Ketika ada postingan story teman kita yang menurut kita ‘gue banget nih’, kita cenderung ingin share postingan tersebut. Ada satu psikologi manusia yang bersifat mengikuti sesuatu yang dilakukan oleh orang terdekat atau orang kebanyakan. Di sinilah awal dari proses viralnya suatu konten. Jadi, apakah konten kita layak untuk dishare oleh orang lain..?

–        Konten yang terbuka untuk semua orang à konten yang harus bisa dipahami atau relate dengan semua orang. Jika kita perhatikan saat ini banyak orang membuat konten microblog dengan istilah atau kata-kata yang hanya dimengerti oleh orang/kalangan tertentu, padahal ini hanya akan memperkecil kemungkinan share atau jangkauan. Dan konten yang lebih membumi atau relate dengan kebanyakan netizen justru ini yang membuka peluang menuju viral.

Banyak orang posting tentang prestasi yang telah diraih. Tapi bagaimana jika posting tentang ‘bagaimana caranya agar kamu juga bisa berprestasi atau mendapatkan beasiswa a’ misalkan. Tentu akan jauh lebih tinggi share dan saved nya karena orang lain mendapatkan benefit dari postingan kita.

3 faktor yang membuat sebuah konten bisa menjadi viral:

1.  Konten yang membangkitkan emosi: sedih, marah, bahagia, humor, haru, menyentuh. Angkat isu atau suatu trend dan kaitkan dengan bisnis atau konten kita.

2.  Konten yang menyampaikan pesan positif: harus sesuai dengan value kita.

3.  Konten yang mengajarkan sesuatu: tips, DIY, ilmu terapan

Yuk ikuti rules-nya:

# Social currency = orang lain senang membicarakan hal yang membuat mereka terlihat pintar.

# Keresahan = hal – hal sederhana yang belum bisa diungkapkan netizen, kita ungkapkan menjadi sebuah konten

# Emotion = Kalau kamu peduli, kamu pasti akan share tentang hal ini

# General Issue = Semakin umum sesuatu, maka semakin besar kesempatan untuk dibagikan ke orang lain. Gimana caranya buat tahu trend..? main twitter, baca medium.

# Practical value = hal – hal praktikal yang berguna untuk orang sekitar

# Building stories = cerita yang belum mampu orang sampaikan, tapi mampu kita sampaikan

Quick tips:

Pakai Instagram = grabbing attention with visual, consuming time duration, hashtag

Pakai tik tok = grabbing attention with audio, words, or the visual. 2 detik pertama, hashtag

—————————–

Wuihhh daging banget ya materi dari Mas Fardi Yandi ini. Ini sih baru kulit luarnya aja sob, di kelas kemarin di bahas sampe tulang-tulangnya hehe..

Pada ikut kelasnya gak kemaren..?? Sayang banget yang gak ikut

Makanya daripada gabut mending ikut YEA Class aja ya, kelas 2 jam-murah-tapi ilmunya daging bet

Btw YEA reguler udah open batch lagi ya, mulai belajar tanggal 8 Januari 2021. Yuk daftar disini sekarang!

Subscribe
Newsletter
Open chat
1
Tanya Disini Yuk
Hai, calon pengusaha!
Selamat datang di YEA