Di masa pandemi ini kita semua harus pintar mengatur keuangan, terutama perusahaan yang menjadi harapan bagi karyawannya. Termasuk harus pintar mengatur budget iklan.
Termasuk YEA yang juga harus bijak dalam mengelola keuangan di masa pandemi. Berapa budget untuk operational, marketing, salary, dan banyak pengalokasian lainnya.
Minggu kemarin CEO kami mendatangi tim marketing dan berkata: “Saya ingin men-challenge kalian bagaimana jika kita tidak pakai iklan untuk mendatangkan peserta..??”
Bagian advertising kami sontak menjawab: “Waduh gimana ya mas, iklan kan penting untuk awareness. Dan selama ini juga menghasilkan. Budget iklan yang dikeluarkan juga kembali lagi dari peserta yang closing.”
CEO: “Betul. Tapi bagaimana jika tanpa iklan pun ternyata hasil yang didapat sama..? Berapa peserta dari iklan dan berapa peserta yang organik (yang daftar bukan dari iklan)..?”
Tim advertising: “Mmm.. iya juga sih mas. Peserta kemarin 27. Hanya 5 yang dari iklan, sisanya dari referensi alumni, email marketing, buku, audience ig, dan followersnya mas Jaya.”
CEO: “Nah kan. YEA bukan produk fisik yang seolah harus pakai iklan jika ingin closing. Jangan sampai kita berpikir bahwa tidak ngiklan maka tidak akan dapat uang. Bisa tidak dapat uang tanpa iklan..??”
Nah pembicaraan hening saat itu. Tim advertising kami mulai berpikir sebaliknya. Melihat data peserta yang closing di program YEA virtual kemarin juga kebanyakan memang bukan dari iklan.
Iklan memang perlu untuk awareness dan memperluas pasar. Namun untuk mendapatkan closing dan repeat order ternyata karena produk itu sendiri.
Jika produk sudah dengan kebutuhan pasar dan cara pemasaran nya menyesuaikan dengan customer journey mereka, maka itu justru yang menjadi penyebab terbesar terjadinya closing.
Jadi cara organik seperti apa yang kami pakai..? Ada 5 cara yang mungkin bisa kamu pakai untuk bisnis kamu juga yang dapat meminimalisir budget iklan
Apa aja..? Kita bahas di artikel selanjutnya ya
Masih ada seat untuk YEA Virtual Batch 2, start kelas 2 Oktober 2020
Bersama para mentor belajar lebih dari 30 materi bisnis yang aplikatif dan teruji.