Bismillah..
Keripik Tempe Mantu berawal dari sekedar iseng. Salma YEA 30 saat itu memang sedang merintis bisnis snack, ia kemudian menawarkan temannya untuk menjual produk. Padahal produk yang ia tawarkan belum ada wujudnya.
“Eh kamu mau gak jualin produk aku..?”
“Produk Ma**k??”
“Bukan, satunya lagi, keripik tempe..”
“Oh, ok.”
Pemilik nama lengkap Salma Anggana Raras tersebut senang sekaligus gugup sebenarnya, karena saat temannya setuju tapi produknya belum ia buat. Nama untuk keripik tempe tersebut juga belum ada. Tapi karena ia tak mau melewatkan momentum, Salma akhirnya membuat keripik tempe dengan modal hanya 10ribu saja yang ia beri nama Keripik Tempe Mantu. Biaya tersebut sudah plus packaging sederhana dari kertas yang desain kemasannya ia print sendiri.
“Alhamdulillah, dari 10ribu jadi 6 pcs.”
Tanpa pikir panjang ia pun langsung memberikan produk tersebut pada temannya. Di luar ekspektasi Salma, ternyata Keripik Tempe Mantu kebanjiran order. Setelah ditelusuri, teman Salma tersebut juga menawarkan pada reseller yang akhirnya memberikan banyak closing.
“Tapi, ternyata cerita tidak happy ending di sini Ferguso.”
Sebelumnya Salma sudah membuat kolam dropship dan reseller khusus snack, ia pun berpikir untuk menawarkan Keripik Tempe Mantu. Namun tidak banyak yang order karena kemasannya yang dianggap kurang menarik. Ditambah banyak komentar yang beranggapan bahwa harganya terlalu mahal untuk produk seperti itu. Hal ini sempat membuat Salma resah.
Namun, doa dan semangat dari orang tua membuat Salma tidak pernah berhenti berusaha. Karena ia percaya bahwa Allah pasti sudah mengatur semuanya.
“Walaupun sempat galau tapi Salma percaya kalau sudah rejeki, insya Allah gak akan kemana, hehe..seperti banjir orderan kemarin kan, padahal cuma iseng doang tapi Allah kasih rejekinya disitu.” tutur gadis 21 tahun tersebut dengan tawanya.
Akhirnya, dengan modal desain seadanya ia pun bisa membuat kemasan yang lebih baik. Karena rasanya yang sudah uji ngangenin, Alhamdulillah kini Keripik Tempe Mantu bahkan dapat menaikkan margin karena sudah menemukan target pasar yang tepat. Kebanyakan pembeli berasal dari Bali dan luar Jawa.
Jadi, mengapa kita tidak melakukan hal yang sama dengan Salma?? Coba deh tawarkan produk kita pada kerabat dekat, siapa tahu kesuksesan kita berawal dari situ, iya kan??
Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua ya..