Bukan sembarang penyakit, penyakit kewirausahaan ini tidak bisa disembuhkan oleh dokter mana pun. Penyakit kewirausahaan atau biasa disebut dengan Entrepreneur Disease adalah ketidakmampuan merelakan bisnis untuk diintervensi oleh orang lain. Wirausahawan tidak ingin ada pihak lain yang ikut campur tangan dan mengontrol bisnis pribadinya.
Dylan Kohlstadt, seorang pakar kewirausahaan mengemukakan bahwa penyakit kewirausahaan ini menjangkiti pebisnis pribadi dengan cara yang berbeda-beda. Bukan hanya pebisnis baru, namun pebisnis yang sudah lama menjalankan bisnisnya juga bisa mengidap penyakit ini. Lalu seperti apakah gejala penyakit kewirausahaan ini?
-
Keras kepala
Kondisi ini menunjukkan wirausahawan selalu merasa saran dari orang lain tidak penting. Ia selalu menyangkal setiap saran yang ditunjukkan kepadanya. Dan tentunya selalu merasa tahu segala hal mengenai bisnisnya.
-
Workaholic
Bisa dikatakan wirausahawan yang mengalami gejala ini benar-benar pecandu bisnis atau gila bisnis. Ia bisa saja terus menjalankan bisnisnya tanpa pernah mengambil cuti untuk dirinya.
-
Merasa tahu segalanya
Kondisi ini menunjukkan wirausahawan memiliki sikap otoriter. Biasanya ia selalu mempunya jawaban atas pertanyaan yang berhubungan dengan bisnisnya, namun ia tidak pernah mendiskusikan jawabannya kepada pihak lain. Karena sikap otoriter yang dimiliki, ia selalu mencari karyawan yang selalu bersedia mengikuti keinginannya.
-
Tidak bisa menyangkal diri
Wirausahawan ini tidak bisa memprioritaskan mana hal yang penting dan akan selalu menganggap segala hal penting dan mendesak. Ini membuatnya terlalu banyak menuntut para karyawan untuk mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Selain itu ia tidak bisa menolak ide-ide yang muncul di kepalanya.
Sulit mengakui kesalahan diri sendiri adalah salah satu gejala penyakit yang dirasakan wirausahawan. Ia selalu merasa keputusan yang diambilnya benar untuk bisnisnya. Namun ia juga selalu punya alasan pembenaran apabila keputusan yang diambilnya ternyata memang salah.
Oleh: Winda Chan
Ilustrasi: Ary Pratama
Editor: Kiki A Larasati
http://yea-indonesia.com