Anda sudah punya semangat, modal yang sudah siap, dan ide bisnis yang sangat banyak. Tapi banyaknya pilihan membuat Anda semakin bingung harus mengambil yang mana. Contohnya kuliner dapat cepat mengembalikan modal, sedangkan properti untungnya sangat menggiurkan. Mana yang Anda pilih?
Berikut empat formula yang mudah untuk menyeleksi ide–ide bisnis dan membangun bisnis dalam memilih mana yang paling cocok untuk Anda:
1. P2 (Passion + Purpose)
Minat yang besar dan tujuan yang jelas merupakan komponen utama dalam membangun sebuah bisnis. Kesulitan dan masalah besar adalah hal yang biasa terjadi saat menjalankan bisnis. Tidak jarang tantangan-tantangan yang dihadapi lama-lama mengikis motivasi pengusaha untuk mempertahankan usahanya.
Satu hal yang dapat membuat pengusaha teguh menghadapi masalah apapun adalah kecintaan yang besar dalam bidang bisnis yang ia tekuni. Yang dimaksud memiliki passion adalah selalu penasaran akan seluk-beluk bidang tersebut di luar pertimbangan bisnis. Selain itu, jika Anda memiliki tujuan bisnis yang jelas dan bermanfaat bagi orang lain, Anda akan selalu yakin bahwa usaha Anda layak dipertahankan dan diperjuangkan.
2. T2 (Talent + Trust)
Mengingat pengalaman di bangku sekolah, pernahkah Anda mengerjakan tugas atau ujian tertentu dimana menurut Anda sangat mudah padahal untuk teman-teman Anda cukup sulit, dan Anda menyelesaikannya paling cepat di kelas? Be aware. Jangan-jangan itulah bakat Anda. Memilih bisnis sesuai bakat alami adalah keputusan yang sangat tepat. Ingatlah selalu bahwa bakat adalah kekuatan. Misalnya Anda ahli merangkai bunga kemudian membangun usaha rangkaian bunga.
Bakat Anda jarang dimiliki orang lain namun ini malah membuat Anda ragu apakah kelebihan tersebut bisa dijual. Asalkan Anda percaya diri, bakat yang jarang tersebut justru menjadi modal merambah bisnis yang masih sepi kompetitor. Selain itu, saat kompetitor Anda kehabisan ide model rangkaian apa yang ingin dijual, Anda tidak perlu mengalaminya karena ide yang Anda miliki tidak terbatas dalam hal tersebut.
3. I2 (Identity + Information)
Sebuah produk sebaiknya menunjukkan karakteristik unik dari produk yang tidak dimiliki produk lain. Tidak hanya asal berbeda dan unik, namun harus menyamakan dengan identitas segmen pasar. Perbedaan dapat menarik konsumen yang disegmentasikan lebih banyak karena konsumen melihat persamaan antara identitas dirinya dengan identitas produk. Misalnya, parfum yang dikemas dengan tampilan colorful untuk segmen pasar remaja. Keunikan tersebutlah yang kemudian ditonjolkan dalam informasi mengenai produk, atau dalam iklan.
4. M2 (Mentor + Management)
Yang diperlukan agar bisnis bertahan lama adalah kemampuan memimpin tim dan mengelola bisnis. Akan tetapi, leadership yang mumpuni membutuhkan banyak pengalaman langsung, tidak bisa hanya bekal teori. Jalan pintasnya adalah banyak belajar dari para pengusaha senior. Namun, ini bukan berarti minta disuapi. Dibutuhkan inisiatif yang tinggi untuk menerapkan ilmu kepemimpinan dari seorang mentor ke dalam usaha sendiri. Kemudian, evaluasi mana cara yang berhasil dan mana yang tidak.
Oleh: Dita Yustisia
Ilustrasi: Ary Pratama
Editor: Kiki A Larasati