Kebanyakan pebisnis pemula bingung dalam menentukan arah. Beberapa pertanyaan yang sering muncul:
1. Jenis bisnis apa yang harus kubuka pertama kali? Apakah pilihanku benar, akan membawa kesejahteraanku?
2. Kenapa bisnis yang tadinya menghidupiku sekarang jadi lesu? Apakah saatnya membuka usaha yang baru? Apakah masih harus mempertahankan bisnis yang belum pernah menguntungkan dan masih harus Aku subsidi terus ini? Sampai kapan?
Perhatikan gambar, Matrix Boston untuk merancang strategi bisnis.
Sapi Perah
Awali usaha Anda dengan sapi perah, yaitu bisnis yang menghasilkan cashflow harian atau bulanan. Contohnya adalah berjualan sayur, buka warung bakso, atau bisnis-bisnis yang sedang tren, seperti reseller brownies dan kripik pedas. Jika tak sanggup meremajakan diri, sapi perah akan menjadi anjing piaraan, yang tak produktif lagi. Terbaik jika sapi perah dalam bentuk penghasilan pasif, seperti franchise yang sudah autopilot. Jadi Anda punya waktu untuk mengembangkan usaha lainnya.
Anjing
Sebagian besar bisnis memiliki masa punah. Sapi perah yang tadinya menghasilkan bisa berubah menjadi beban (anjing). Jika tak segera dijual akan berbuntut kerugian. Misalnya, bisnis wartel dan warnet dulu menjadi primadona sapi perah. Wartel tergilas oleh maraknya ponsel, obral pulsa para operator, Wifi gratis ada di mana-mana, serta modem dan pulsa yang sangat terjangkau.
Bintang
Idealnya saat sapi perah masih berjaya dan berlimpah, jangan terlena. Bangunlah bintang masa depan. Bintang sudah terlihat jelas prospeknya, tapi masih memerlukan pemeliharaan. Sapi perah membiayai bintang hingga siap panen. Ibarat kebun sawit, selama 4 tahun pertama memerlukan perawatan. Setelah siap panen, tak akan berhenti hingga 25 tahun. Bintang bisa juga berupa bisnis yang tadinya hasil eksperimen (tanda tanya), tapi sekarang sudah mulai tampak titik terang prospeknya.
Tanda Tanya
Kadang tak semudah itu menemukan bintang. Jika ada bintang yang terlihat, biasanya orang lain pun sudah melihatnya. Apalagi jika halangan untuk kompetitor untuk masuk (barrier to entry) sangat tipis. Jadi, keuntungan tak benar-benar besar, bahkan suatu saat akan berkurang kalau suplainya sudah berlebih dibandingkan permintaannya. Idealnya, kita mencipta suatu mesin uang baru yang masih minim kompetisi. Memang memerlukan waktu dan biaya untuk riset. Bisa jadi kemungkinan berhasilnya 1 banding 100. Namun, begitu tanda tanya ini menjadi Bintang Besar, makmurlah tujuh turunan.
Jika memahami siklus bisnis di atas, coba amati: Sudahkah kita dalam jalur bisnis yang benar?
– Jaya Setiabudi
—————————————————————————————————-
Open Class Batch 21, 6 Bulan Jadi Pengusaha >> http://yea-indonesia.com
Modul Entrepreneurship lengkap dan praktis, cukup belajar dari Laptop >> http://yeavirtual.com