“Ternyata, Gak Perlu Nunggu 1 Bulan Buat Gajian..!! Whatt..??!!”
Yap, seperti Nia dan Rizki yang mendapatkan 4,7 juta rupiah selama 2 minggu dari jualan online. Lebih dari gaji UMR Bandung kan ya?? Hihi..
Alhamdulillah mereka menjadi pemenang Digital Marketing Competition YEA 36, padahal keduanya baru mempelajari ads online di YEA loh. Keduanya pun mengaku tidak menyangka akan menjadi pemenang, karena kelompok lainnya ada yang lebih jago dalam bidang online marketing.
Spoiler dulu nih ya, mungkin ada yang belum tahu tentang Digital Marketing Competition di YEA itu makhluk apa. Digital Marketing Competition biasanya disingkat DMC, merupakan salah satu project kompetisi anak-anak YEA selama mereka menjalani pendidikan di YEA. DMC menjadi challenge kedua di bidang online marketing setelah mereka berhasil melalui Selling Competition. Di kompetisi ini mereka banyak belajar tentang online marketing langsung bersama para mastah digital marketing. Keren gak tuh..?!
Ok kita balik lagi ke topik utama, Nia dan Rizki..
“Btw, mereka jualan apaan sih??”
Karena peraturan DMC hanya memberikan waktu kompetisi selama 2 minggu, maka disarankan untuk menjual produk penetrasi. Dan dari sekian banyak produk penetrasi yang bisa mereka jual, mereka pilih kue bolu sob. Ya, produk yang jarang dijual selama sejarah DMC di YEA. Kebanyakan anak YEA akan menjual produk fashion ataupun aksesoris lainnya.
Pertanyaannya, berdasarkan apa mereka pilih kue bolu??
Tentunya berdasarkan riset, salah satunya menggunakan google trends. Grafik menunjukkan bahwa kue bolu memiliki tren yang selalu naik.
Kemudian mereka mencari supplier kue bolu yang membolehkan mereka untuk me-rename bolu tersebut. Supplier sepakat dan mereka mantap melanjutkan ke sesi pemasaran. Kue bolu dikemas dalam box plastik kecil yang mereka hargai 50ribu/box-nya. Tersedia dalam 2 rasa, yaitu coklat dan keju.
Tak ada produk yang tak ada target pasarnya, karena semua pasti ada target pasarnya. Nia dan Rizki percaya diri dalam menawarkan produk tersebut melalui akun pribadi masing-masing. Mendapat tanggapan positif serta menghasilkan closing, mereka akhirnya me-reprofiling target pasarnya yang kemudian digunakan untuk ads online menggunakan facebook ads.
Didapatlah target pasar perempuan usia 20-35 tahun, yang rata-rata sudah memiliki penghasilan sendiri. Mereka gempur dengan facebook ads, penempatan untuk feed dan story instagram, serta objektifitas langsung menggunakan conversion to website. Selain itu, mereka pun menggunakan endorse. Nia dan Rizki hanya mengeluarkan 400ribu rupiah untuk semua biaya endorse dan iklan, namun hasilnya BOOM 10 kali lipat mereka dapatkan, 4,7 juta rupiah.
Mereka mengaku kurang puas, karena seharusnya mereka bisa mendapatkan lebih dari itu. Namun mereka senang karena sebagai pemenang DMC berhak mendapatkan kartu sakti berupa mentoring khusus dengan mentor YEA untuk strategi pada kompetisi berikutnya. Dan clue strategi ini tidak akan diberikan bagi kelompok yang kalah.
Pesan dari Nia dan Rizki untuk kamu yang mau jualan online: “Jangan takut rugi dan langsung take action aja. Jangan lupa juga untuk riset dulu tentang produk dan cari target pasar yang tepat. Dan yang paling penting adalah kita harus PD saat menawarkan produk. Itu aja.”
Sampai saat ini, pesanan masih berdatangan meski kompetisi sudah berakhir.
“Bagaimana sob, mereka udah pada mulai dapet omset nih, kamu kapan..??”
Semoga menginspirasi ya..