Adalah Labib dan Khansa dari YEA 34 yang berhasil memenangkan kompetisi digital marketing sekaligus memecahkan rekor dengan omset yang tak pernah didapatkan kelompok lain sebelumnya. Membuat iri kelompok lainnya bahkan angkatan sebelumnya.
Awalnya mereka adalah kelompok yang tidak menghasilkan omset sama sekali pada review (sidang) pertama. Saat itu mereka menjual case handphone karakter menggunakan facebook ads. Meskipun hasil CTR dan CPC nya bagus, namun tak satupun yang closing dari iklan tersebut.
Karena tujuan mereka dari awal kompetisi ini adalah menang, maka mereka mengganti produk yang akan dijual. Terinspirasi saran salah satu praktisi saat review, akhirnya mereka memutuskan mengambil target pasar ibu-ibu dengan usia di atas 30 tahun. Mereka melakukan riset melalui google trends, didapatlah produk kategori make-up yang belum banyak dipasarkan namun berpotensi menjadi trend yaitu maskara 4 dimensi.
Sepakat dengan hasil risetnya, Khansa bertugas di bagian isi konten dan riset produk sedangkan Labib bertugas membuat disain dan mencari partner dalam hal periklanan. Mereka membeli 3 merek maskara 4 dimensi yang berbeda untuk mencoba sendiri menentukan merek mana yang paling baik. Mereka tidak ingin konsumen kecewa karena kualitas produk.
Setelah menemukan merek yang cocok, mereka mulai membuat konten dan video untuk diiklankan di instagram via facebook ads. Video tentang kelebihan maskara 4 dimensi mereka ambil dari youtube, kemudian di edit sesuai kebutuhan. Biaya selama iklan mereka habiskan sebesar Rp 200ribu.
Namun hasil dari iklan selama 2 minggu tersebut belum mendekati target omset yang mereka inginkan, yaitu 10 juta. Akhirnya mereka menggunakan cara lain untuk mendongkrak omset selain facebook ads. Karena mereka fokus menggunakan instagram sebagai media jualan, maka mereka memutuskan untuk menggunakan paid promote.
Labib bertugas mencari akun paid promote yang sesuai dan diharapkan dapat memberi hasil yang memuaskan. Didapatkan 3 akun, salam satunya akun Ragam Kecantikan yang mereka pakai dan menghasilkan banyak closingan dari paid promote tersebut. Hanya dengan biaya Rp 400ribu dalam waktu 3 hari terakhir, orderan via wa datang terus menerus hingga mencapai Rp 20 juta. Melebihi target omset yang semula ingin mereka dapatkan. Followers juga bertambah hingga lebih dari 1000 followers setelah menggunakan paid promote.
Ada pelajaran berharga di sini, harga ternyata mempunyai peranan penting dalam closing tidaknya penjualan. Memainkan psikologi dan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk. Target pasar mereka masih mempercayai bahwa maskara yang mahal itu lebih baik dibandingkan dengan maskara yang murah. Inilah yang membuat mereka membandrol harga lebih tinggi di hari-hari terakhir, dan terbukti angka penjualan semakin meningkat.
Dipromosikan secara pre-order dengan batas waktu tertentu, pembeli terbanyak berasal dari daerah Jakarta dan Kalimantan. Tapi sekarang mereka menyimpan stok karena pembeli semakin bertambah.
Mereka sadar bahwa produk maskara 4 dimensi ini merupakan salah satu produk trend, yang akan cepat habis masa jualnya. Oleh karena itu mereka masih membuka orderan hingga trend tersebut berakhir sembari mengumpulkan database pembeli untuk digunakan dalam bisnis mereka yang sesungguhnya kelak. Selain itu Khansa juga ingin menggunakan database tersebut untuk menjual alat kecantikan unik lainnya.
Banyak pelajaran berharga dari kompetisi digital marketing ini, salah satunya mereka belajar tentang strategi pemasaran tiap media sosial, bahwa fokus, pembagian tugas, serta menentukan target omset sangatlah penting untuk mengetahui keadaan bisnis kita. Karena dengan itu kita dapat menentukan strategi selanjutnya.
Semoga menginspirasi..