Hal ini dibuktikan oleh Myta (alumni YEA 27) dan Ika yang mendirikan Nona Textile. Di saat yang lain sibuk membuat produk untuk end user, Myta dan Ika fokus menjadi supplier untuk mereka yang sedang mulai berbisnis hijab.
Berawal dari kepekaan mereka terhadap kendala yang dihadapi oleh para pemula bisnis tersebut, dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:
- Mereka minim informasi mengenai bahan dan jenis kain, sehingga tidak dapat membedakan kekurangan dan kelebihan kain untuk gamis ataupun kerudung.
- Mereka tidak dapat menemukan supplier yang bersedia mengirimkan terlebih dulu sampel kain sebelum mereka membeli banyak, sehingga resiko kesalahan bahan semakin besar.
- Mereka memiliki modal yang sedikit sehingga tidak dapat membeli kain dalam jumlah besar dan tidak mempunyai banyak stok.
- Supplier rata-rata hanya menjual kain dalam skala besar dan tidak menerima custom. Jadi, mereka kesulitan mencari supplier yang dapat menyediakan custom bahan dan warna dalam jumlah yang sedikit.
Melihat masalah ini, menjadikan peluang bagi Myta dan Ika untuk mencoba menjadi supplier kain dengan differensiasi:
– Customer bisa meng-custom warna dan bahan dalam jumlah sedikit
– Plus kirim sampel kain gratis untuk customer mereka
Dengan differensiasi tersebut mereka yakin dan langsung membuat akun instagram dengan nama Nona Textile di tahun 2018. Nama itu diambil karena mereka ingin memperlakukan customer senyaman mungkin layaknya Putri atau Ratu.
Jangan dipikir kata textile di sini memiliki arti pabrik ya, karena kenyataannya Myta dan Ika menjalani bisnisnya tanpa pabrik, mesin, ataupun pegawai. Mereka membeli kain dengan skala rol kecil dan hanya menyetok beberapa bahan yang memang menjadi kebutuhan customer. Kemudian mereka potong dan kemas sesuai dengan keinginan custom dari customer. Bahkan bagi yang memesan ukuran kerudung, mereka melayani dengan baik tanpa fee jasa potong loh..!!
Awalnya mereka hanya mendapatkan orderan seminggu sekali dengan jumlah pembelian kurang dari 100ribu rupiah. Namun, hanya dalam waktu 3 bulan mereka bisa meraih omset puluhan Juta perbulannya, secara organik tanpa ads.
Myta dan Ika hanya memposting feed instagram dan sedikit bermain SEO, dengan bermodalkan differensiasi. Hasilnya permintaan semakin meningkat, sedikit demi sedikit omset mereka bertambah, dan terjadi repeat order karena pelayanannya yang sangat baik pada customer.
Myta mengatakan bahwa memberikan sampel gratis pada customer terbukti menambah kepercayaan mereka sehingga tak ragu untuk membeli bahkan hingga repeat order.
Terkadang, yang membuat bisnis langgeng itu bukan hanya karena strategi, melainkan karena ketulusan untuk membantu customer dengan baik. Alhamdulillah sampai saat ini Nona Textile tetap eksis karena bisnis mereka yang bisa menjadi solusi untuk target pasarnya.
Bagaimana, tertarik untuk jadi supplier juga..??
Semoga menginspirasi ya 🙂