• Call us: 0811-1111-2745
  • halo.csyea@gmail.com

Harga Sebuah Peluang

peluang bisnis

Seringkah anda menerima peluang yang bukan bidangnya anda..? Atau sebaliknya, sering tidak peluangnya anda ada di tangan orang lain..?

Nah apa yang sering kita lakukan..? Kebanyakan orang (semoga bukan anda), akan selalu menjual peluang tersebut.

A: “Hei bro/sis, ini ada peluang nih buat lo..”

B: “Ok, bagi hasilnya berapa persen..?”

A: “Buat gue 15 persen aja deh..”

B: “Waduh turunin dikit dong..”

A: “10 persen gimana..?”

B: “Ok deal.”

Akhirnya mereka berhasil membuat kesepakatan. Anggaplah A sebagai penjual peluang dan B selaku pembelinya.

Si B tentunya akan menambahkan 10% tadi ke harga penawaran pada client-nya agar bisa membayar si A, atau yang disebut dengan mark up price. Begitu sampai di client, terjadi penolakan karena harga sudah tidak masuk lagi atau terlalu tinggi. Akhirnya peluang tersebut hilang, tidak didapatkan oleh si A maupun di B.

Nah bagaimana jika saat kita mendapatkan peluang yang bukan bidang kita kemudian kita berikan informasi tersebut pada orang yang memang ahli di bidang tersebut (kredibel) secara cuma-cuma, alias tidak memberikan syarat apapun atau tidak meminta persenan, apa yang akan terjadi..?

Insya Allah akan terjadi ikatan persaudaraan.

Besok bisa jadi, hal itu terjadi pada dirinya dia yang memberikan kepada anda. Atau mungkin dia tidak mendapatkan peluang yang anda miliki tapi mendapatkan peluang yang orang lain miliki, yang bukan milik dia. Karena dia sudah mendapatkan kebaikan, maka dia cenderung ingin memberi kebaikan juga pada orang lain.

Kebaikan dan ketulusan itu menular.

Keberkahan dari apa yang kita lakukan tidak pernah meleset. Karena itu akan berdampak pada diri anda, meskipun kepada orang yang salah sekalipun.

Bayangkan jika hal ini kita lakukan bersama – sama secara konsisten, maka system kapitalis pun perlahan akan tumbang. Kenapa..?

Karena salah satu fondasi yang meruntuhkan kapitalisme itu adalah ketulusan, lawan dari kapitalisme yang bersifat serakah dan opportunis.

Jadi, ‘give and don’t expect to take’ itu masuk akal kan..?

Selain itu, ketulusan dan kebaikan akan membangun kredibilitas anda juga. Misal anda selalu memberikan peluang bisnis pada rekan anda yang membutuhkan tanpa imbalan sedikitpun. Otomatis rekan atau komunitas anda akan mengenal anda sebagai orang yang selalu memberikan solusi dan peluang selalu akan menghampiri anda dari arah yang tidak disangka-sangka.

Menurut anda apakah yang diberi peluang secara cuma-cuma akan melupakan kebaikan orang yang memberi peluang tersebut..? Tentu tidak. Ia akan selalu mengingat kebaikan itu dan jika mendapatkan peluang yang sesuai dengan si pemberi, ia cenderung akan menawarkan terlebih dulu pada si pemberi.

Adakah orang yang paling berjasa untuk bisnis anda sekarang..? Yuk ingat kembali kebaikan mereka dan lakukan kebaikan yang sama untuk orang sekitar kita.

Salam,

Jaya Setiabudi

Subscribe
Newsletter
Open chat
1
Tanya Disini Yuk
Hai, calon pengusaha!
Selamat datang di YEA